Isnan Hidayat, S.Psi

“People Development Specialist”

Isnan Hidayat, S.Psi

People-Development-Badge-10.000-hours-(512-px)-REV-++

” People Development Specialist “

Isnan Hidayat, S.Psi

“People Development Specialist”

Tentang saya

Affiliated

Kata-kata orangtua yang paling saya ingat adalah, “Bisa jadi banyak orang yang kita temui keluar dari rumah dalam keadaan penuh luka. Maka kita perlu memahami kondisi orang yang kita temui dan tidak mudah menghakiminya.” Kata-kata tersebut cukup mendorong saya untuk mempelajari dunia psikologi, sebuah ilmu yang mempelajari lebih dalam mengenai mental, pikiran, dan perilaku manusia. Sebuah ilmu yang juga bisa memiliki dampak sosial yang cukup besar.

Saya pernah mengunjungi suatu tempat yang sedang mengalami suatu masalah. Dari pengamatan yang saya lakukan, orang-orang yang berada di tempat tersebut kesulitan menyelesaikan masalah karena kurang bisa memetakan permasalahan yang terjadi. Pemetaan masalah itu penting supaya mengetahui dasarnya untuk kemudian menentukan alternatif solusi agar keadaan menjadi lebih baik lagi. Pengalaman saya tersebut cukup menginspirasi untuk membuat petakehidupan.id.

Setiap manusia memilik hak untuk memiliki cita-cita. Pendidikan ada untuk mengantarkan setiap manusia yang bercita-cita menjalani aktivitas menumbuhkan semangat juangnya, menggenapkan proses pengembangan dirinya, dan membangun lingkungan kondusif untuk berbagi & berkolaborasi. Dimulai dari pengenalan diri, menyusun cita-cita, dan mengambil keputusan pengembangan dirinya. Saya cukup memiliki keinginan semua orang mampu menyusun peta kehidupan akan berkolaborasi untuk mewujudkan cita-cita seiring sejalan bersama komunitasnya.

Puncak kepemimpinan itu adalah pelayanan. Kita tidak akan menjadi pemimpin yang baik kalau kita tidak memberikan pelayanan yang terbaik. Untuk itu kita harus memiliki kemampuan untuk memetakan kehidupan, kita harus bisa membaca pertanda dan suasana, kita harus mengakui potensi masyarakat hari ini. Segala kemampuan yang kita miliki akan kita kerahkan untuk memberikan solusi. Berdasarkan hal tersebut dampak terbesar untuk saya adalah, saya tidak akan rela jika waktu saya terbuang percuma dan jaringan pertemanan tidak dikolaborasikan untuk orang-orang di sekitar kita.

Di tahun 2010 saya menginisiasi Baitul Ummat Foundation, sebuah lembaga penyaluran ZISWAF dan mengelola program #GerobakAbi sebagai platform berbagi nasi bungkus setiap hari. Selama pandemi ini juga #GerobakAbi berbagi 5.000 nasi bungkus gratis. Hal tersebut saya lakukan karena saya merasa terberkahi dengan apa yang telah saya dapatkan, sehingga tanggung jawab moral saya adalah membuat sebuah tindakan yang nyata yang jelas dampaknya untuk orang-orang selama masa pandemi ini.

Setelah menjalankan petakehidupan.id saya menyadari bahwa banyak hal yang harus saya pelajari untuk merumuskan berbagai macam solusi dari masalah yang dihadapi. Tidak cukup ilmu yang saya kantongi sehingga saya harus melanjutkan studi. Saat ini saya melanjutkan studi Magister  Psikologi di Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Saya memiliki minat yang sangat kuat untuk membaca sebuah sistem masyarakat dari gerakan sosial. Dari hal tersebut saya mengetahui bahwa untuk mengubah sebuah sistem dari masyarakat, kita harus mengukurnya. Seperti apa yang dikatakan oleh orangtua saya, “Kita hanya bisa mengubah sesuatu jkika kita bisa mengukurnya. Kita hanya bisa mengukur sesuatu jika kita memahami tanda-tandanya.” Pola ini tidak jauh beda dengan apa yang dilakukan oleh Linxbrain, ingin membuat sebuah perusahaan bertransformasi digital. Kita harus bisa mengukur dengan perangkat pengukuran psikolgi, baik itu digital mindset, digital capability, digital engagement  sebuah lembaga. agar bisa jernih melihat sesuatu.

Dengan melihat sesuatu secara jernih, akan membuat kita bertindak secara jernih juga untuk memberikan solusi untuk masyarakat. Dari setiap peristiwa itu ada formula-formula yang mendasarinya, akan ada benang merah yang bisa kita telusuri untuk mendapakan makna dari segala hal yang dihadapi.

PASSION

Inspiratif, Kontributif, Produktif

GOAL

Menjadi Pelayan Ummat Yang Profesional

QUOTE

Kita Tidak Bisa Mengubah Sesuatu Kalau Kita Tidak Bisa Mengukurnya, Dan Kita Tidak Bisa Mengukur Sesuatu Kalau Tidak Jernih Melihatnya

Social Media

Tentang saya

Kata-kata orangtua yang paling saya ingat adalah, “Bisa jadi banyak orang yang kita temui keluar dari rumah dalam keadaan penuh luka. Maka kita perlu memahami kondisi orang yang kita temui dan tidak mudah menghakiminya.” Kata-kata tersebut cukup mendorong saya untuk mempelajari dunia psikologi, sebuah ilmu yang mempelajari lebih dalam mengenai mental, pikiran, dan perilaku manusia. Sebuah ilmu yang juga bisa memiliki dampak sosial yang cukup besar.


Saya pernah mengunjungi suatu tempat yang sedang mengalami suatu masalah. Dari pengamatan yang saya lakukan, orang-orang yang berada di tempat tersebut kesulitan menyelesaikan masalah karena kurang bisa memetakan permasalahan yang terjadi. Pemetaan masalah itu penting supaya mengetahui dasarnya untuk kemudian menentukan alternatif solusi agar keadaan menjadi lebih baik lagi. Pengalaman saya tersebut cukup menginspirasi untuk membuat petakehidupan.id.


Setiap manusia memilik hak untuk memiliki cita-cita. Pendidikan ada untuk mengantarkan setiap manusia yang bercita-cita menjalani aktivitas menumbuhkan semangat juangnya, menggenapkan proses pengembangan dirinya, dan membangun lingkungan kondusif untuk berbagi & berkolaborasi. Dimulai dari pengenalan diri, menyusun cita-cita, dan mengambil keputusan pengembangan dirinya. Saya cukup memiliki keinginan semua orang mampu menyusun peta kehidupan akan berkolaborasi untuk mewujudkan cita-cita seiring sejalan bersama komunitasnya.


Puncak kepemimpinan itu adalah pelayanan. Kita tidak akan menjadi pemimpin yang baik kalau kita tidak memberikan pelayanan yang terbaik. Untuk itu kita harus memiliki kemampuan untuk memetakan kehidupan, kita harus bisa membaca pertanda dan suasana, kita harus mengakui potensi masyarakat hari ini. Segala kemampuan yang kita miliki akan kita kerahkan untuk memberikan solusi. Berdasarkan hal tersebut dampak terbesar untuk saya adalah, saya tidak akan rela jika waktu saya terbuang percuma dan jaringan pertemanan tidak dikolaborasikan untuk orang-orang di sekitar kita.


Di tahun 2010 saya menginisiasi Baitul Ummat Foundation, sebuah lembaga penyaluran ZISWAF dan mengelola program #GerobakAbi sebagai platform berbagi nasi bungkus setiap hari. Selama pandemi ini juga #GerobakAbi berbagi 5.000 nasi bungkus gratis. Hal tersebut saya lakukan karena saya merasa terberkahi dengan apa yang telah saya dapatkan, sehingga tanggung jawab moral saya adalah membuat sebuah tindakan yang nyata yang jelas dampaknya untuk orang-orang selama masa pandemi ini.


Setelah menjalankan petakehidupan.id saya menyadari bahwa banyak hal yang harus saya pelajari untuk merumuskan berbagai macam solusi dari masalah yang dihadapi. Tidak cukup ilmu yang saya kantongi sehingga saya harus melanjutkan studi. Saat ini saya melanjutkan studi Magister  Psikologi di Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.


Saya memiliki minat yang sangat kuat untuk membaca sebuah sistem masyarakat dari gerakan sosial. Dari hal tersebut saya mengetahui bahwa untuk mengubah sebuah sistem dari masyarakat, kita harus mengukurnya. Seperti apa yang dikatakan oleh orangtua saya, “Kita hanya bisa mengubah sesuatu jkika kita bisa mengukurnya. Kita hanya bisa mengukur sesuatu jika kita memahami tanda-tandanya.” Pola ini tidak jauh beda dengan apa yang dilakukan oleh Linxbrain, ingin membuat sebuah perusahaan bertransformasi digital. Kita harus bisa mengukur dengan perangkat pengukuran psikolgi, baik itu digital mindset, digital capability, digital engagement  sebuah lembaga. agar bisa jernih melihat sesuatu.


Dengan melihat sesuatu secara jernih, akan membuat kita bertindak secara jernih juga untuk memberikan solusi untuk masyarakat. Dari setiap peristiwa itu ada formula-formula yang mendasarinya, akan ada benang merah yang bisa kita telusuri untuk mendapakan makna dari segala hal yang dihadapi.


Tentang saya

Kata-kata orangtua yang paling saya ingat adalah, “Bisa jadi banyak orang yang kita temui keluar dari rumah dalam keadaan penuh luka. Maka kita perlu memahami kondisi orang yang kita temui dan tidak mudah menghakiminya.” Kata-kata tersebut cukup mendorong saya untuk mempelajari dunia psikologi, sebuah ilmu yang mempelajari lebih dalam mengenai mental, pikiran, dan perilaku manusia. Sebuah ilmu yang juga bisa memiliki dampak sosial yang cukup besar.


Saya pernah mengunjungi suatu tempat yang sedang mengalami suatu masalah. Dari pengamatan yang saya lakukan, orang-orang yang berada di tempat tersebut kesulitan menyelesaikan masalah karena kurang bisa memetakan permasalahan yang terjadi. Pemetaan masalah itu penting supaya mengetahui dasarnya untuk kemudian menentukan alternatif solusi agar keadaan menjadi lebih baik lagi. Pengalaman saya tersebut cukup menginspirasi untuk membuat petakehidupan.id.


Setiap manusia memilik hak untuk memiliki cita-cita. Pendidikan ada untuk mengantarkan setiap manusia yang bercita-cita menjalani aktivitas menumbuhkan semangat juangnya, menggenapkan proses pengembangan dirinya, dan membangun lingkungan kondusif untuk berbagi & berkolaborasi. Dimulai dari pengenalan diri, menyusun cita-cita, dan mengambil keputusan pengembangan dirinya. Saya cukup memiliki keinginan semua orang mampu menyusun peta kehidupan akan berkolaborasi untuk mewujudkan cita-cita seiring sejalan bersama komunitasnya.


Puncak kepemimpinan itu adalah pelayanan. Kita tidak akan menjadi pemimpin yang baik kalau kita tidak memberikan pelayanan yang terbaik. Untuk itu kita harus memiliki kemampuan untuk memetakan kehidupan, kita harus bisa membaca pertanda dan suasana, kita harus mengakui potensi masyarakat hari ini. Segala kemampuan yang kita miliki akan kita kerahkan untuk memberikan solusi. Berdasarkan hal tersebut dampak terbesar untuk saya adalah, saya tidak akan rela jika waktu saya terbuang percuma dan jaringan pertemanan tidak dikolaborasikan untuk orang-orang di sekitar kita.


Di tahun 2010 saya menginisiasi Baitul Ummat Foundation, sebuah lembaga penyaluran ZISWAF dan mengelola program #GerobakAbi sebagai platform berbagi nasi bungkus setiap hari. Selama pandemi ini juga #GerobakAbi berbagi 5.000 nasi bungkus gratis. Hal tersebut saya lakukan karena saya merasa terberkahi dengan apa yang telah saya dapatkan, sehingga tanggung jawab moral saya adalah membuat sebuah tindakan yang nyata yang jelas dampaknya untuk orang-orang selama masa pandemi ini.


Setelah menjalankan petakehidupan.id saya menyadari bahwa banyak hal yang harus saya pelajari untuk merumuskan berbagai macam solusi dari masalah yang dihadapi. Tidak cukup ilmu yang saya kantongi sehingga saya harus melanjutkan studi. Saat ini saya melanjutkan studi Magister  Psikologi di Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.


Saya memiliki minat yang sangat kuat untuk membaca sebuah sistem masyarakat dari gerakan sosial. Dari hal tersebut saya mengetahui bahwa untuk mengubah sebuah sistem dari masyarakat, kita harus mengukurnya. Seperti apa yang dikatakan oleh orangtua saya, “Kita hanya bisa mengubah sesuatu jkika kita bisa mengukurnya. Kita hanya bisa mengukur sesuatu jika kita memahami tanda-tandanya.” Pola ini tidak jauh beda dengan apa yang dilakukan oleh Linxbrain, ingin membuat sebuah perusahaan bertransformasi digital. Kita harus bisa mengukur dengan perangkat pengukuran psikolgi, baik itu digital mindset, digital capability, digital engagement  sebuah lembaga. agar bisa jernih melihat sesuatu.


Dengan melihat sesuatu secara jernih, akan membuat kita bertindak secara jernih juga untuk memberikan solusi untuk masyarakat. Dari setiap peristiwa itu ada formula-formula yang mendasarinya, akan ada benang merah yang bisa kita telusuri untuk mendapakan makna dari segala hal yang dihadapi.


Affiliated

PASSION

Inspiratif, Kontributif, Produktif

GOAL

Menjadi Pelayan Ummat Yang Profesional

QUOTE

Kita Tidak Bisa Mengubah Sesuatu Kalau Kita Tidak Bisa Mengukurnya, Dan Kita Tidak Bisa Mengukur Sesuatu Kalau Tidak Jernih Melihatnya

Social Media

Affiliated

PASSION

Inspiratif, Kontributif, Produktif

GOAL

Menjadi Pelayan Ummat Yang Profesional

QUOTE

Kita Tidak Bisa Mengubah Sesuatu Kalau Kita Tidak Bisa Mengukurnya, Dan Kita Tidak Bisa Mengukur Sesuatu Kalau Tidak Jernih Melihatnya

Social Media

[smartslider3 slider="14"]